AFPI x HIPMI: Business Matching & Exploration Session
Gelar Business Matching, AFPI dan HIPMI Bali Tingkatkan Penyaluran Modal Usaha UMKM
Bali, 11 Mei 2022 - Untuk mendorong dan mengakomodir kebutuhan akses permodalan UMKM, Asosiasi Fintech Pendanaan bersama Indonesia (AFPI) bersama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali menggelar Business Matching & Exploration Session di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort sebagai momentum kolaborasi untuk memperkenalkan peran Fintech Pendanaan Bersama yang dapat menjadi alternatif solusi modal maupun pendanaan bagi pengusaha Indonesia dan pelaku UMKM. Digelar pada Rabu, 11 Mei 2022, kegiatan ini merupakan inisiatif AFPI untuk berperan aktif dalam kegiatan G20 dalam menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan para penyelenggara Fintech Pendanaan Bersama
Gelaran Business Matching & Exploration Session ini bertujuan agar AFPI dan para anggotanya dapat memberikan informasi terkait produk Fintech Pendanaan Bersama produktif yang dapat digunakan usahawan dalam pengembagan bisnis. Selain itu juga ditujukan untuk memberikan edukasi akan persyaratan dalam pengajuan pinjaman. Tak hanya itu saja, kegiatan business matching diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang status legalitas perusahaan Fintech Pendanaan Bersama yang berizin, legal dan aman untuk dijadikan mitra.
Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan (PKSK) Adi Budiarso dalam sambutannya mengatakan, “saya sangat bersyukur dengan event yang diselenggarakan AFPI, sebagai asosiasi yang bekerjasama dengan pemerintah untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai Financial Sector 2045, salah satunya melalui peran fintech dengan harapan pertemuan regulator, daerah dan pelaku bisnis bisa bersinergi mendorong literasi, inklusi dan pendalaman sektor keuangan. Khususnya dalam pemberdayaan perempuan, anak muda, digitalisasi bisnis bagi pembangunan inklusif dan sustainable”.
Ketua Umum AFPI sekaligus Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, “Business Matching & Exploration Session ini digelar sebagai rangkaian side event G20 serta key agenda dari AFPI dengan harapan fintech ini dapat menjadi peranan untuk economy recovery khususnya ekonomi provinsi Bali. Acara ini juga menjadi salah satu bentuk komitmen kontribusi konkrit AFPI dan antusiasme para pelaku Fintech Pendanaan Bersama untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan digital bagi UMKM, khususnya menjadi wadah untuk menjawab kebutuhan akses alternatif modal kerja maupun pendanaan demi scale up bisnis seluruh jajaran anggota Badan Pengurus Daerah Area Bali HIPMI selaku pengusaha muda.
Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia yakni sebesar 64,19 juta, di mana komposisi Usaha Mikro dan Kecil sangat dominan yakni 64,13 juta atau sekitar 99,92% dari keseluruhan sektor usaha. Data menyebutkan sekitar 46,6 Juta UMKM belum memiliki akses kredit, hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang besar terhadap industri Fintech Pendanaan Bersama untuk mengisi gap kebutuhan kredit tersebut.
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali mencatat adanya 340 ribu UMKM Bali per tahun 2021, pertumbuhan yang tumbuh secara signifikan terhadap UMKM provinsi Bali tersebut juga menjadi tantangan serta peluang tersendiri atas kebutuhan akses modal usaha. Fokus Fintech Pendanaan untuk pemberdayaan UMKM menjadi penting, lantaran besarnya kontribusi terhadap perekonomian nasional. Data teranyar menyatakan sumbangsih UMKM mencapai 61,07% untuk PDB dan 97% untuk pembukaan lapangan kerja.
Ketua BPP HIPMI Bidang 2 Keuangan dan Perbankan Dr. Anggawira menyampaikan, “kami sangat menyambut baik kegiatan G20 dan arahan presiden untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan harapan kolaborasi pendanaan melalui Fintech Pendanaan Bersama, khususnya untuk pengusaha mikro yang tergabung dalam HIPMI Bali”.
Ketua Umum BPD HIPMI Bali Agus Pande Widura juga melengkapi, “saat ini anggota HIPMI Bali secara keseluruhan sudah mencapai 700 pengusaha yang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai macam bidang usaha seperti food & beverage, fashion, technology startup, property, handicraft dan lain lain”.
Saat ini tercatat 102 penyelenggara Fintech Pendanaan Bersama yang telah berizin OJK dan merupakan anggota AFPI. Dalam ekosistem Fintech Pendanaan Bersama terdapat 3 klaster pembiayaan, yaitu produktif, multiguna dan syariah. Data statistik OJK mencatat, industri fintech lending secara konsisten berkontribusi menyalurkan pinjaman kepada pengguna hingga Rp 343,86 triliun per Maret 2022 dengan rata rata pendanaan untuk UMKM dalam 1 tahun terakhir (sektor produktif) sebesar 56,5% dari total jumlah pendanaan.
Selain menjadi rangkaian acara G20 yang juga diselenggarakan serentak secara global, acara ini juga turut menghadirkan narasumber lain seperti Kuseryansyah selaku Direktur Eksekutif AFPI dan Angela S. Oetama selaku CEO Gradana, serta dukungan dari anggota Fintech Pendanaan Bersama yaitu AdaModal, ALAMI, Danamas, KreditPro, Maucash, Rupiah Cepat sekaligus anggota pendukung seperti TekenAja!, Digidata dan Kredit Biro Indonesia Jaya (KBIJ).